Sunday, December 28, 2008

Kau Sempurna

Kau begitu sempurna
Di mata ku Kau begitu indah
Kau membuat diri ku akan slalu memuja Mu
Di setiap langkah ku
Ku kan slalu memikirkan diri Mu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cinta Mu

Jangan lah Kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersama Mu ku akan bisa
Kau adalah darah ku
Kau adalah jantung ku
Kau adalah hidup ku
Lengkapi diri ku
Oh YESUS ku Kau begitu...
Sempurna

Titik Balik Hidupku

Mungkin ini akan menjadi sebuah kesaksian, mungkin... :)
tapi yang jelas aku ingin sekali mempublikasikan ini, at least mengabadikan ini di blog ku, biar bsk2 aku bisa ngebaca nya lagi..

Aku pikir selama ini aku hidup baik2 aja, tapi aku ga sadar, kalau aku semakin menjauh dari Tuhan, aku dengan enaknya hidup di dalam dosa, aku tetep ke gereja, pelayanan, tapi dalem ku kosong.
Sampe kmaren, aku ikut retret di Baturaden yang diadain sama PERKANTAS, sebenernya tadinya aku pun udah ga mau ikut, tapi, waktu 2 hari sebelom retret, aku tau2 ngerasa hampa banget, kayak hidup ini g ada artinya, kayak aku hidup yah cuman gitu2 aja. Akhirnya aku mutusin buat ikut retret itu.

Hari pertama, aku easy2 aja... ga ada apa2,, sampai hari ke 2 itu, sesi terakhir yang dipimpin sama Mas Dan, disitu dia bilang, hanya ada dua pilihan, ikut Kristus atau iblis. Kita ga isa hidup di area abu2, kita ga isa ikut Yesus cuma setengah2.
Hidup manusia ini, hanya terdiri dari kita lahir, kita menikah, kita punya anak, dan kita mati. Jadi? apa hidup kita ini bakal berlalu begitu aja?? Seandainya, akhir hidup kita adalah kematian. The end. Pasti bakal enak banget, kita bisa berbuat apa aja semau kita selama kita masi hidup di dunia ini. Tapi engga kayak gitu, justru kehidupan kita bermula dari kematian. Setelah kita mati, kita mau kemana? Pilihan nya jelas ada di tangan kita.

Gini, kita gak isa milih gimana kita di lahirin, pengen muka kita kayak apa, pengen dilahirin di keluarga mana, kita ga isa milih itu. Tapi, ada satu hal yang bisa kita tentuin sendiri, yaitu akhir hidup kita. Kita bisa memutuskan sendiri akhir hidup kita kayak apa. Jadi, mau dibuat apa hidup kita ini? Mau di bawa kemana hidup kita ini? Akankah kita bertahan di sisi Tuhan? atau menyerah pada dosa??

Di retret itu sempet ada sebuah film pendek, tanpa kata, cuman gambar animasi. Disitu digambarin seorang anak laki2 kecil, Yesus menghampiri dia dan menitipkan salib kepadanya. Salib itu gede, lebih gede dari tinggi badannya dia. Tapi dia dengan senang hati menerima nya, lalu Yesus pun berlalu. Anak kecil itu memegang salibnya dengan tenang. Kemudian teman2 nya lewat, dia pun tersenyum dan melambai pd teman2 nya itu, sampai akhirnya temannya berlalu. Lalu keluarga nya lewat, keluarga nya tersenyum dan mengajak dia pergi, tapi dia tetap bertahan memegang salib yang dititipkan Yesus kepadanya, dan dia membiarkan keluarganya berlalu sambil tetap tersenyum. Waktu demi waktu berlalu, Yesus belum datang juga, anak itu mulai merasa lelah, tapi dia tetap memeluk salib itu. Lalu cuaca berubah, hujan turun, tapi dia tetap tidak pergi. Dia mulai merasa keberatan, tidak lagi mememeluk salib, dia sekuat tenaga menopang salib tersebut dengan kedua tangan nya. Lalu badai salju mulai datang, sangat kuat, anak kecil tersebut sekuat tenaga berusaha menopang salib tersebut agar tidak jatuh. Tapi apa daya, dia hanya seorang anak kecil yang tidak punya tenaga, terus dan terus waktu berlalu, anak kecil itu jatuh terlungkup di tanah, tapi dia mengangkat kepalanya dan berdiri lagi, sekuat tenaga dia berusaha untuk memegang salib itu kembali, walau dia sudah sangat lemah, kuyu, dan bajunya pun tetap compang camping. Dia tetap memegang teguh salib itu. Lalu akhirnya, Yesus pun datang, dengan menangis dia memeluk anak itu, anak itu pun memeluk Yesus sambil menangis tersedu-sedu. Dia sangat senang karena akhirnya Yesus datang menjemputnya. Lalu Yesus mengajak anak itu pergi bersamanya.

Ya guys, itu adalah gambaran hidup kita, Yesus menitipkan salib kepada kita. Akankah kita mau terus berpegang teguh pada salib itu. Yang pasti itu tidak mudah, berbagai masalah akan menghimpit kita, badai datang menerpa, sedangkan kita, tidak akan kuat sendirian, akankah kita tetap setia kepada Nya sampai Yesus datang menjemput kita ke dalam kekekalan?

Waktu itu, di retret itu, aku membuat sebuah keputusan yang sangat besar. Makanya itu kukatakan sebagai titik balik hidupku, aku mau menerima Yesus, kali ini benar2 menerima Nya, aku mau mengikut Dia seratus persen, dan tidak lagi berkompromi dengan dosa sekecil apapun. Tidak lagi.

Hari ke tiga retret, aku diberi nubuatan oleh Mas Gun, waktu itu aku yang sudah menangis tersedu2, aku benar2 merasa aku ini sangat kotor, terlalu berdosa dan tidak layak dihadapan Allah. Mas Gun menjamah kepalaku, the amazing thing is aku tidak kenal dia, tapi dia tahu isi hatiku, ROh Kudus yang memberitahunya aku percaya, dia berkata, bahwa aku layak, asalkan aku mau memanggil Yesus masuk ke dalam hatiku, dan mengaku semua dosa2 ku, aku layak menyembahnya. Dia berkata jangan lagi mencari cinta semu dari dunia,karena itu akan berakhir, dunia ini akan hilang, tapi cinta dari Yesus lah yang tidak akan pernah berakhir, Yesus mencintaiku, lebih dari siapa pun, lebih dari orang tuaku. Panggil Yesus, undang Dia bertahta dalam ku.
Aku benar2 merasakan kuasa jamahan Tuhan pada saat itu, seolah Dia sendiri yang berkata2 kepadaku. Memang, selama ini aku menyadari, aku mencari cinta2 untuk menutupi kekosongan hati ku, mencari cinta yang tidak kudapat dari kedua orang tuaku,.

Aku bersyukur. Sampai saat ini dan seterusnya, aku benar2 bersyukur bahwa Yesus telah memberiku kesempatan, untuk merasakan cinta kasih Nya, untuk dipilih menjadi anak Nya. Sekarang, aku mulai bersungguh-sungguh mengikut Dia. Saat teduh setiap hari, bible reading, dan yang paling penting adalah berdoa. Aku benar2 merasakan cinta kasih Nya, penyertaan Nya yang tiada berkesudahan dalam hidupku. Bersyukur, benar2 bersyukur...

Tetapi tentu saja tantangan datang silih berganti, orang2 yang meremehkanku, menganggapku tidak sungguh2, dll. Tapi aku tahu, bahwa Tuhan Yesus selalu ada buat aku. Tanpa Nya aku lemah, ak tidak berdaya, tapi dengan Dia aku akan bisa mengepakkan sayapku, terbang tinggi bersama Nya. Aku menyerahkan hatiku, hidupku, jiwa dan ragaku ke dalam tangan Nya. Aku tahu Dia akan memberi yang terbaik buat aku. Dia yang sudah mati bagiku, dan begitu menyayangiku.

Tapi satu hal yang harus kita ingat, jangan sampai kita menyembah Tuhan hanya karena kita mau berkat dari Nya, sembahlah Dia pujilah Dia karena Dia adalah Dia. Allah yang hidup. Raja diatas segala Raja. Allah pencipta langit bumi dan segala isinya.
Sekarang aku tahu, bahwa kenikmatan hidup yang dulu aku anggap penting, adalah bukan apa2 dibandingkan dengan Allahku. Tidak ada hal yang lebih penting di dunia ini selain Dia. Lagipula, kita hidup menumpang di dunia ini hanya sementara, kehidupan kita yang sesungguhnya adalah nanti, bersama Dia diatas sana,.
Sekarang aku pun sudah tidak takut lagi dengan kematian, ataupun keabadian. Bahkan kiamat, aku tahu, pada hari disaat Yesus datang nanti, aku akan bisa tersenyum menatapnya, gembira bahwa ini sudah berakhir, aku akan berada bersama Nya selamanya adalah kebahagiaan terindah yang pernah aku rasakan.

Sekarang aku tahu, aku bukan lagi aku yang dulu, bukan lagi Mita yang dulu, yang tahu kebenaran tapi tidak mau tahu. Aku jadi aku yang baru, karena hidupku, bukan nya aku lagi, tapi Kristus dalam ku. Aku mau membiarkan Tuhan yang bertahta dalam hatiku, dalam hidupku, jadi aku ga isa lagi mengambil keputusan sendirian, aku mau Tuhan yang mengambil setiap langkah dalam hidupku. Bahkan dalam hal sekekecil apapun.

Aku harap, semoga, semua yang membaca post ku ini, merasa di berkati, dan aku berdoa, kalian semua juga dapat merasakan apa yang aku rasakan, menerima Yesus, dan menerima kemuliaan menjadi anak Raja. Amin.